Semesta, kalau dia memang kau kirimkan untukku, bantu dia menemukanku.
Permudah jalannya untuk segera menemuiku.
Jangan buat dia tersesat dulu, jangan biarkan ia terjebak disebuah rumah dan membiarkanku menunggu.
Tuntun langkahnya pulang, pulang untukku.
Tapi, jika kau kirim dia cuma untuk antar pelajaran, titip luka, singgah sebentar kemudian pergi kembali, tolong bantu aku melepaskannya.
Permudah jalanku untuk segera pergi dari dunianya, jangan buat aku tersesat di dalam cerita yang tak pernah ia tuliskan untukku.
Tuntun langkahku untuk pulang, semesta.. pulang meninggalkannya.
Karena ini semua tidak mudah.
Yang bisa kulakukan hanya berdiam diri di tempat, walau pilihannya sama-sama membebaniku.
Kalau aku terus disini, aku akan jatuh bersama mimpi-mimpi indah yang terlanjur ku angankan bersamanya, yang mungkin tidak seindah harapan atau bahkan tidak akan menjadi kenyataan.
Tapi bila aku segera pergi meninggalkan, bagaimana bila ia sedang dalam perjalanan untuk menebus penantian yang selama ini kukerjakan sendirian?
Bagaimana bila aku tidak ada ketika seharusnya ia berhasil menemukanku?
Tapi bagaimana pula bila ia tidak pernah kemana-mana?
Bagaimana bila ia sudah menemukan yang ia cari dan itu bukan aku?
Ia memegang kunci itu.
Antara pergi atau menetap disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar