Aku mengakhiri ini..
Bukan karena aku berhenti menyayangimu, bukan karena cerita ini sudah harus usai, bukan karena aku berhenti mengharapkanmu, kehadiranmu, bukan.. bukan karena aku sudah tidak sanggup menghadapi rasa sakit yang timbul dari perasaan ini, bukan juga karena aku menyerah dengan tujuanku untuk bisa bersamamu.
Lagipula, ketika sebuah ikatan terlepas, tidak ada yang benar-benar selesai, apalagi yang berkaitan dengan kasih sayang, hal itu mengikutsertakan perasaan menjadi bagian kekal, sesuatu yang tidak akan pindah tempat walau aku pergi sejauh mungkin.
Maaf, maaf jika kau merasa aku mengecewakanmu, aku juga sudah merusak apa yang seharusnya menjadi kebahagiaanmu, kegiatanmu, dan bahkan dengan keegoisanku aku mengambil semua yang bisa membuatmu senang, aku sengaja mengubah hal yang mungkin menjadi kebiasaanmu. Sebenarnya aku ingin mengembalikan semua, agar kamu kembali dengan duniamu. Tapi tetap saja, aku masih tidak berani.. Aku meminta maaf..
Tentang rasa sakit yang lebih sering kamu jadikan hadiah itu, sejujurnya sudah tidak lagi aku permasalahkan, sudah menyatu dengan hari-hariku, karena itu sudah menjadi hal yang biasa untukku, namun terkadang porsiku juga terbatas, terkadang aku merasa kesal dan tanpa sengaja membuatku juga merasa kesal, akhirnya kita saling menyalahkan, dan yang paling buruk, saling meninggalkan. Tidak, aku tidak pernah meninggalkanmu, bahkan jika kamu memilih meninggalkanku, aku tetap disini.
Cerita ini harusnya masih punya perjalanan panjang, tapi cerita yang dimulai itu sudah kehabisan petualangan, sebab tokoh utamanya memilih pergi. Sungguh pilihan yang menyebalkan.
Tapi, mengapa harus sekali cerita ini berakhir?
Ya, karena kebahagiaanmu sudah cukup.
Karena tanpaku, kamu takkan kekurangan apa-apa.
Dan juga, karena tulus itu, berarti merelakanmu bahagia bukan?
Walau mungkin cara mereka mengungkapkan rasa sayang untukmu akan berbeda dengan caraku, tapi percayalah, tidak ada rasa sayang yang bisa diukur dengan perbedaan, perbandingan. Cara orang mencintai dan menyayangi itu berbeda, aku percaya, jika aku tidak kembali, dan jika kamu tidak bisa menemukan jalan untuk kembali bersamaku, akan ada, dia, mereka, yang menyayangimu, yang mencintaimu lebih dariku. Semoga suatu hari nanti, di waktu yang tepat, kita sama-sama mengerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar